kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang (renggang)
tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang di esok hari
tubuh yang berpatah hati bergantung pada gaji
berlomba jadi asri mengais validasi
dan aku pun terhadir
seakan paling mahir
menenangkan dirimu
yang merasa terpinggirkan dunia
tak pernah adil
kita semua gagal
angkat minumanmu
bersedih bersama-sama
ah ah ah ah
sia-sia pada akhirnya
putus asa terekam pedih semua
masalahnya lebih dari yang secukupnya
rekam gambar dirimu yang terabadikan bertahun silam
putra putri sakit hati ayah ibu sendiri
komitmen lama mati hubungan yang menyepi
wisata masa lalu
kau hanya merindu
mencari pelarian
dari pengabdian yang terbakar sirna
mengapur berdebu
kita semua gagal
ambil sedikit tisu
bersedihlah secukupnya
ah ah ah ah
secukupnya kan masih ada
penggantinya belum waktunya kau bisa
menjawabnya ah ah ah ah ah secukupnya
semua yang sirna kan kembali lagi
semua yang sirna kan nanti berganti
Comentarios
Deja tu comentario: