Kisah panglima perang dengan kesalehannya
Meredam apa yang sabar, meredam apa yang damai
Dari sebuah zaman yang penuh peperangan
Pejuang kemanusiaan, penegak keadilan
Dicintai musuh karena ahlak mulianya
Seisi dunia berlutut pada kesahajaanmu
Iringi malammu di hiasi munajat
Iringi siangmu disinari semangat jihad
Quran dan hadist tertancap di kalbumu
Kau berjuang dengan pedang cinta
Menghunus dengan kasih sayang
Bukan dengan kebencian dan bukan dengan keganasan
Berjaya takbir kemenangan
Disaat akan pergi engkaupun berwasiat
Untuk darah dagingnya
Jangan tumpahkan darah
Sebab darah yang terpercik
Tak akan pernah tidur
Sendirian di padang pasir
Aku menghitung lampu lampu masa muda kita yang meredup
Berapakah yang telah terkubur oleh tanah eksekusi ini?
Berapa banyak lagi yang akan mati?
Kita tidak akan pernah bisa memanggil mereka kembali
Dengan bunyi sitar atau lagu lagu yang kita tulis
Tetapi setiap pagi saat fajar terbit
Aku akan mengenang mereka dalam shalatku
Kejinya panah yang telah merenggut taki al-din
Dan dinding dinding kasar dunia ini yang telah mengurungku
Kegelapan meraja, keterpurukan berjaya
Mampukah kita menerangi jalan itu lagi
Kau berjuang dengan pedang cinta
Bukan menghunus dengan kebencian
Berjaya takbir kemenangan
Kau berjuang dengan pedang cinta
Menghunus dengan kasih sayang
Bukan dengan kebencian dan bukan dengan keganasan
Berjaya takbir kemenangan
Comentarios
Deja tu comentario: